Recently, there has been a lot of discussion on social media in the automotive community about the rise of fraud in car purchase transactions.

The modus operandi is to offer a new car at a much lower price than the dealer, with the excuse that the seller needs funds quickly and the buyer is asked to immediately transfer through a virtual account. However, the transaction turns out to be fake and the car is fictitious.

This type of scam is actually not new, but Indonesia's current economic conditions and purchasing power that has not yet recovered makes many people try to find goods at the cheapest possible price.

This situation is utilized by irresponsible people to commit fraud. Although various fraud tactics have been revealed, people are still tempted by the offers of fraudsters. The mode that is often used is a large discount with a short payment deadline, so victims who have been tricked rush to make a transfer without thinking.

Here are five tips to avoid fraud when buying a car:

1. Transact at an Authorized Dealer

Many automotive scams use the name of a salesperson from an authorized dealer. In fact, it is not uncommon for scammers to forge sales business cards to convince victims. Before proceeding with the transaction, take the time to check the identity of the salesperson by contacting the authorized dealer. The dealer's official contact number is usually listed on the company's official website.

2. Check the SPK (Vehicle Order Letter) Before Paying

Before making a payment, either down payment or settlement, make sure you receive the original SPK as proof of the transaction. Do not accept scans or photos.

After receiving the SPK, carefully examine the terms and conditions listed. Prospective buyers also need to confirm the model, type, and price of the vehicle to be purchased. Contact the dealer's Customer Relation representative to confirm the SPK number is correct or registered in the dealer system.

3. Beware of Unreasonably Low DP

To attract the attention of potential victims, fraudsters often offer very low down payments. Once the down payment is paid, the scammer will usually disappear.

Therefore, always be vigilant. Everything that sounds too good to be true is suspect. Avoid dealing with unreasonable prices.

4. Do not transfer to an account other than the dealer's authorized account

When making a non-cash payment, make sure the destination account is an authorized dealer account. Do not proceed with the payment if the account is a personal or virtual account.

Even if the transaction is not done at the dealer's showroom, make sure you use the dealer's authorized account. Also, avoid leaving cash with the salesman, even if he acts and communicates very well.

5. Don't Rush into Transactions

Make it a habit to take time to think before making large payments. Check through the dealer's official communication platform to confirm the transaction before transferring the payment. This can be done through the dealer's website, social media, phone call center, or WhatsApp.

Indonesia

Belakangan ini, ramai diperbincangkan di media sosial komunitas otomotif mengenai maraknya penipuan dalam transaksi pembelian mobil.

Modusnya adalah penawaran mobil baru dengan harga yang jauh lebih murah dari dealer, dengan alasan penjual butuh dana cepat dan pembeli diminta segera transfer melalui virtual account. Namun, transaksi tersebut ternyata palsu dan mobilnya fiktif.

Penipuan model seperti ini sebenarnya bukan barang baru, namun kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan daya beli yang belum pulih membuat banyak orang berusaha mencari barang dengan harga semurah mungkin.

Situasi ini dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Meski berbagai taktik penipuan sudah terungkap, masyarakat masih saja tergiur dengan tawaran para penipu. Modus yang sering digunakan adalah diskon besar dengan batas waktu pembayaran yang singkat, sehingga korban yang sudah terperdaya terburu-buru melakukan transfer tanpa berpikir panjang.

Berikut lima tips agar terhindar dari penipuan saat membeli mobil:

1. Bertransaksi di Dealer Resmi

Banyak penipuan otomotif yang mencatut nama sales dari dealer resmi. Bahkan, tak jarang penipu memalsukan kartu nama sales untuk meyakinkan korban. Sebelum melanjutkan transaksi, luangkan waktu untuk mengecek kebenaran identitas sales tersebut dengan menghubungi dealer resmi. Nomor kontak resmi dealer biasanya tertera di situs web resmi perusahaan.

2. Cek SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Sebelum Bayar

Sebelum melakukan pembayaran, baik DP (Down Payment) maupun pelunasan, pastikan kamu menerima SPK asli sebagai bukti transaksi. Jangan terima hanya hasil scan atau foto. 

Setelah menerima SPK, cermati dengan seksama syarat dan ketentuan yang tercantum. Calon pembeli juga perlu memastikan model, tipe, hingga harga kendaraan yang akan dibeli. Hubungi Customer Relation representative dealer untuk mengonfirmasi nomor SPK benar atau terdaftar dalam sistem dealer.

3. Waspadai DP Murah yang Tidak Wajar

Untuk menarik perhatian calon korban, penipu sering menawarkan pembayaran tanda jadi atau DP yang sangat rendah. Setelah DP dibayarkan, biasanya penipu akan menghilang begitu saja. 

Oleh karena itu, selalu waspada. Segala sesuatu yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan (too good to be true) patut dicurigai. Hindari bertransaksi dengan harga yang tidak masuk akal.

4. Jangan Transfer ke Rekening Selain Rekening Resmi Dealer

Saat melakukan pembayaran non-tunai, pastikan rekening tujuan adalah rekening resmi dealer. Jangan melanjutkan pembayaran jika rekening yang dituju adalah rekening pribadi atau virtual account. 

Meskipun transaksi tidak dilakukan di showroom dealer, pastikan Anda menggunakan rekening resmi dealer. Hindari pula menitipkan dana tunai kepada salesman, meskipun ia bersikap dan berkomunikasi dengan sangat baik.

5. Jangan Terburu-buru dalam Bertransaksi

Biasakan untuk mengambil waktu berpikir sebelum melakukan pembayaran dalam jumlah besar. Lakukan pengecekan melalui platform komunikasi resmi dealer untuk mengonfirmasi transaksi sebelum melakukan transfer pembayaran. Pengecekan ini bisa dilakukan melalui situs web, media sosial, telepon call center, maupun WhatsApp resmi dealer.