Strategies for Dealing with Sleepiness Attacks in the Fasting Month
Sleepiness attacks that occur while driving a car are very dangerous and can lead to accidents. It usually occurs during the crucial hours between 1pm and 4pm.
In the month of Ramadan, this situation must be dealt with by regulating diet and sleep patterns so as not to endanger yourself and other road users.
Here are some strategies to deal with drowsiness during the fasting month:
1. Drivers must 'force' themselves to make a fixed sleep schedule at night and be consistent with it during the fasting month to meet the needs of adequate quality and quantity of sleep. Lack of sleep can cause the body to feel that it has a sleep debt so that it is sleepy during the day. Hence, the body will feel heavy during the day and it is dangerous because you can get microsleep attacks.
2. Try to get plenty of sunlight during the day to strengthen your biological clock and avoid light from screens or television before bed to prevent fatigue.
3. Maintain a balanced diet because a well-balanced diet can make you sleep better and better and not be stuffed when you go to bed at night. Moreover, the next day immediately eat sahur with a very short time difference when the stomach is still full.
4. Do not be too full at dawn because it will make the body sleepy and go back to sleep in the morning. Even though at the same time you have to drive a car. Residual drowsiness can make the body's reflexes and concentration decrease so it is dangerous if forced.
5. Control your appetite when breaking the fast considering you still have to drive a car. AutoFamily will not feel comfortable when sitting on the driver's seat with a full stomach. Plus, drowsiness attacks that can occur at any time due to blood sugar levels in the body that jumped dramatically.
6. Avoid drinks with high caffeine content because it makes the body difficult to feel sleepy. This includes avoiding soft drinks because they can make the stomach uncomfortable, especially for those with gastric disorders.
Indonesia
Serangan kantuk yang terjadi saat mengemudi mobil sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kecelakaan. Biasanya terjadi di jam krusial antara jam 1 siang hingga jam 4 sore.
Di bulan Ramadan, situasi ini harus disiasati dengan mengatur pola makan dan pola tidur sehingga tidak membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya.
Berikut strategi menghaddapi serangan kantuk di bulan puasa:
1. Pengemudi harus ‘memaksakan’ diri untuk membuat jadwal tidur tetap di malam hari dan konsisten menjalaninya selama bulan puasa untuk memenuhi kebutuhan kualitas dan kuantitas tidur yang memadai. Minimal selama 6 jam setiap malam.Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh merasa memiliki utang tidur sehingga mengantuk di siang hari. Makanya, tubuh akan terasa berat di siang hari dan itu berbahaya karena bisa terkena serangan microsleep.
2. Usahakan untuk sering terpapar sinar matahari di siang hari untuk memperkuat jam biologis dan hindari cahaya dari layar gadget atau televisi sebelum tidur malam untuk mencegah kelelahan.
3. Wajib menjaga pola makan karena diet yang seimbang dapat membuat tidur lebih baik dan pulas serta tidak kekenyangan saat mau tidur malam. Apalagi esok harinya langsung makan sahur dengan selisih waktu sangat singkat padahal perut masih kenyang.
4. Jangan terlalu kenyang saat sahur karena akan membuat tubuh mengantuk dan kembali tidur di pagi hari. Padahal di waktu yang sama harus mengemudi mobil. Sisa kantuk dapat membuat refleks dan konsentrasi tubuh menurun sehingga berbahaya jika dipaksakan.
5. Kendalikan nafsu makan ketika buka puasa mengingat masih harus menyetir mobil. AutoFamily tidak akan merasa nyaman ketika duduk di bangku pengemudi dengan perut kekenyangan. Ditambah, serangan kantuk yang dapat terjadi kapan saja akibat kadar gula darah dalam tubuh yang melonjak drastis.
6. Hindari minuman dengan kandungan kafein tinggi karena membuat tubuh sulit mengantuk. Termasuk menghindari minuman bersoda karena dapat membuat perut tidak nyaman, terutama untuk yang memiliki gangguan lambung.