Power steering in older cars, for example cars of the 90s that are trending nowadays, use hydraulic systems.

The technology is actually pretty ancient, the first mass hydraulic power steering system in cars appeared in the Chrysler Imperial in 1951. But, this system is still very popular, one of them because of the feedback from the wheel to the driver.

This system has a similar principle to the brakes in a car. Hydraulic fluid, in this case power steering fluid or often using automatic transmission fluid (ATF), will circulate and help the steering wheel pushing in the intended direction.

To decide the direction, there are a series of valves on this system and a series of hard pipes to channel the liquid.

Because it uses this fluid, the power steering system also requires bleeding in the process, especially when it was flushed or repaired before.

If not, then the power steering will probably feel heavy and not very effective. Or, you may feel it choking because of the interrupted flow of the power steering due to the presence of air.

It's actually not that hard to bleed it, it is actually relatively easy, when filling the power steering fluid, turn the steering wheel to the left and right continuously. If the oil in the reservoir decreases, then fill it again, this is like filling the radiator on a car.

However, sometimes this is not too easy, the air may get stuck. 

So, more intensive bleeding methods are needed, sometimes you have to open certain valves that may be different on different cars.

Do you want to have a better steering feel? Forceum Hena is the answer, tires with high traction provide the best feedback from the wheel to the steering wheel as well as a swift response.

Indonesia 

Power steering pada mobil-mobil masa dulu, misalnya mobil tahun 90-an yang sedang nge-tren, menggunakan sistem hidrolik.

Teknologi ini memang terhitung tua, sistem power steering hidrolik masal pertama kali muncul di mobil Chrysler Imperial tahun 1951. Tapi, sistem ini masih sangat digemari, salah satunya karena feedback yang diberikan.

Sistem ini memiliki prinsip serupa dengan rem pada mobil. Cairan hidrolik, dalam kasus ini minyak power steering atau seringkali menggunakan minyak transmisi otomatis (ATF), akan bersirkulasi dan membantu setir mendorong ke arah yang dituju.

Untuk memutuskan arahnya, ada serangkaian katup pada sistem ini dan serangkaian pipa keras untuk menyalurkan cairan tersebut.

Karena menggunakan cairan ini, maka sistem power steering juga memerlukan bleeding dalam prosesnya, terutama saat terjadi pengurasan atau perbaikan pada sistem power steering.

Jika tidak, maka power steering mungkin akan terasa berat dan tidak terlalu efektif. Atau, bisa juga terasa tersendat-sendat karena aliran power steering yang tidak sempurna karena adanya udara.

Cara melakukan bleeding sebenarnya relatif mudah, saat mengisi minyak power steering, putar setir ke kiri dan kanan secara terus menerus. Jika minyak menurun, maka isilah lagi, hal ini seperti mengisi air radiator kepada mobil.

Namun, terkadang hal ini tidak terlalu mudah, bisa saja ada udara yang tersangkut. 

Sehingga, diperlukan cara bleeding yang lebih intensif, terkadang sampai harus membuka valve tertentu yang mungkin berbeda-beda pada mobil.

Ingin rasa setir menjadi lebih baik lagi? Forceum Hena jawabannya, ban dengan traksi tinggi memberikan feedback terbaik dari roda ke setir serta respon yang cepat.