19 November 2024 16:16 WIB

How the Tire Pressure Monitoring System Works

Many drivers still underestimate checking the tire pressure on their vehicle. In fact, improper pressure can affect various important aspects of driving. Be it comfort, fuel efficiency, and road safety.

Even a slight decrease in tire pressure can cause tires to wear out quickly, decrease vehicle performance, increase fuel consumption, and even risk more serious damage, such as tire blowouts or accidents due to loss of vehicle control.

Therefore, it is important for every driver to always ensure that the tire pressure, including the spare tire, is in optimal condition and in accordance with the manufacturer's recommendations.

Ideally, checking tire pressure is done every month to prevent drivers from these problems.

To make it easier for drivers to know the condition of car tires practically, some new cars have been equipped with the Tire Pressure Monitoring System (TPMS) feature.

One of the advantages of TPMS is its ability to accurately identify low pressure, even before the tire condition becomes critical. If one of the tires is under-pressurized, the TPMS will flash a warning sign on the Multi-Information DIsplay (MID) screen, indicating the location of the problem tire. This allows the driver to take immediate action, such as stopping the vehicle and inspecting the tire or finding an air pump to replenish the lost pressure. 

When the low tire pressure indicator lights up, the driver should immediately reduce speed, avoid sharp turns, and extend stopping distance. After that, immediately stop and check the pressure in the tires. If low-pressure tires are found, be sure to inflate the tires to the recommended pressure. If the tire cannot hold air or it is impossible to continue the journey, the driver should replace the tire with a spare.

 

Indonesia

 

Banyak pengendara yang masih menyepelekan pengecekan tekanan angin pada ban kendaraan. Padahal tekanan yang tidak tepat bisa mempengaruhi berbagai aspek penting dalam berkendara. Baik itu kenyamanan, efisiensi bahan bakar, hingga keselamatan di jalan raya.

Tekanan angin ban yang berkurang, meskipun sedikit saja, dapat menyebabkan ban cepat aus, performa kendaraan menurun, konsumsi bahan bakar meningkat, bahkan berisiko pada kerusakan yang lebih serius, seperti ban pecah atau kecelakaan akibat kehilangan kendali kendaraan.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pengemudi untuk selalu memastikan tekanan angin pada ban, termasuk ban cadangan dalam kondisi optimal dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Idealnya, memeriksa tekanan angin ban dilakukan setiap bulan untuk menghindarkan pengemudi dari berbagai masalah tersebut.

Untuk memudahkan pengendara dalam mengetahui kondisi ban mobil dengan praktis, beberapa mobil keluaran baru telah dilengkapi dengan fitur Tire Pressure Monitoring System (TPMS).

Salah satu keunggulan dari TPMS adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi tekanan rendah dengan akurat, bahkan sebelum kondisi ban menjadi kritis. Jika salah satu ban memiliki tekanan yang kurang, TPMS akan menyalakan tanda peringatan pada layar Multi-Information DIsplay (MID), yang menunjukkan lokasi ban yang bermasalah. Ini memungkinkan pengemudi untuk segera melakukan tindakan, seperti menghentikan kendaraan dan memeriksa ban atau mencari pompa udara untuk mengisi tekanan yang hilang. 

Saat indikator tekanan ban rendah menyala, pengemudi harus segera menurunkan kecepatan, menghindari tikungan tajam, dan memperpanjang jarak berhenti. Setelah itu, segeralah berhenti dan periksa tekanan pada ban. Jika ditemukan ban yang bertekanan rendah, pastikan untuk memompa ban hingga mencapai tekanan yang disarankan. Jika ban tidak bisa menahan udara atau tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, pengemudi harus mengganti ban dengan cadangan.

Share