Unlike public roads, toll roads have various lanes that can be used according to the needs and speed of the vehicles passing through. Generally, there are three to four different lanes on toll roads.

In Government Regulation No. 15 of 2005 concerning Toll Roads in Article 41 Paragraphs 1 to 3, the following are the lanes on the toll road and their functions:

1. Right Lane

The right lane functions as a fast lane with high speed or is only used for preceding. Even though it is used for high speed, the driver must still control the speed safely.

2. Left Lane

This lane serves as a lane for vehicles with large and heavy dimensions such as buses or trucks. Given that the left lane is specialized for heavy vehicles, vehicles will usually drive at low speeds.

3. Road Shoulder

This lane is located on the far left side, adjacent to the left lane. The area functions as Rumija (Road Owned Space), which is an area of the toll road that is given a distance with empty land or grass and guardrails. This area may only be used in emergencies, such as flat tires, engine overheating, and others.

4. Inner Shoulder

The last is the inner shoulder or median which functions as a dividing lane between the toll road and the opposite direction. Usually found with road conditions that have a concrete separator which is about 1 meter from the right lane.

Indonesia

Berbeda dengan jalan umum, jalan tol memiliki berbagai lajur yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan kendaraan yang melaluinya. Umumnya, ada tiga sampai empat lajur yang berbeda pada jalan tol.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol pada Pasal 41 Ayat 1 sampai 3, berikut lajur-lajur yang ada di jalan tol beserta fungsinya:

1. Lajur Kanan

Lajur kanan berfungsi sebagai lajur cepat dengan kecepatan tinggi atau hanya dipakai untuk mendahului. Meski digunakan untuk kecepatan tinggi, pengemudi tetap harus mengontrol kecepatan dengan aman.

2. Lajur Kiri

Lajur ini berfungsi sebagai lajur kendaraan dengan dimensi yang besar dan berat seperti bus atau truk. Mengingat lajur kiri dikhususkan untuk kendaraan berat, biasanya kendaraan akan melaju dengan kecepatan rendah.

3. Bahu Jalan

Letak lajur ini berada di sisi paling kiri, berdekatan dengan lajur kiri. Area tersebut berfungsi sebagai Rumija (Ruang Milik Jalan), yakni area jalan tol yang diberikan jarak dengan tanah kosong atau rerumputan serta pagar pembatas. Area ini hanya boleh dipakai dalam keadaan darurat, seperti ban bocor, mesin overheat, dan lainnya.

4. Bahu Dalam

Terakhir adalah bahu dalam atau median yang berfungsi sebagai jalur pemisah antara jalan tol dengan jalan lawan arah. Biasanya ditemui dengan kondisi jalan yang terdapat separator beton yang berjarak sekitar 1 meter dari lajur kanan.